Wednesday, December 17, 2008

Fenomena Rob

Akhir-akhir ini, dibeberapa stasiun tv swasta kita banyak diberitakan tentang banjir yang terjadi di Jakarta Utara, Semarang dan daerah lainnya. Banjir tersebut bukan disebabkan oleh meluapnya sungai-sungai yang ada seperti yang selama ini sering terjadi, tetapi disebabkan oleh air laut pasang yang masuk ke daratan. Air laut yang masuk dan membanjiri daratan inilah yang disebut dengan banjir rob.

Mengapa terjadi rob? "Gelombang pasang akibat kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh pasang-surut disamping itu juga diakibatkan oleh faktor-faktor lain atau eksternal force seperti dorongan air, swell (gelombang yang ditimbulkan dari jarak jauh), badai dan badai tropis yang merupakan fenomena yang sering terjadi di laut. Gabungan atau interaksi dari itu semua menimbulkan anomali muka air laut yang menyebabkan banjir Rob, demikian Dr.Wahyu Pandoe, Peneliti Kelautan, BPPT menjelaskan.

Penyebab-penyebab diatas adalah penyebab yang memang alami terjadi, selain itu ada juga penyebab lain yang berasal dari ulah kita, manusia penghuni bumi ini.

Menurut ahli lingkungan (lupa namanya) dalam wawancaranya di salah satu tv, beliau menyatakan bahwa selain karena laut pasang, banjir rob menjadi semakin parah karena disebabkan oleh menurunnya permukaan tanah di pesisir pantai. Penurunan permukaan tanah terjadi karena tanah tak kuat menopang beban bangunan dan gedung diatasnya. Di samping itu penggunaan air tanah yang semakin banyak karena semakin banyaknya permukiman dan industri juga menjadi penyebab menurunnya permukaan tanah.

Lalu bagaimanakah solusinya? Ada beberapa solusi yang bisa dipertimbangkan seperti harus meninggikan daerah pemukiman dengan memperhatikan kenaikan muka air laut tertinggi dan memprediksi kenaikkannya beberapa tahun kedepan dan juga penurunan muka tanah, membuat dam (bendungan ) raksasa yang lebih rendah untuk mencegah air masuk ke daratan dll. Akan tetapi yang sangat penting adalah memperbaiki dan melestarikan ekosistem sekitar pantai, mengembalikan fungsinya seperti semula dan sebagaimana mestinya dan melakukan penataan ulang kawasan-kawasan pemukiman dan industri yang ada.

Sumber :
http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=2429
http://cerita-wendy.blogspot.com/2008/04/apa-itu-rob.html

2 comments:

yoyo said...

ditempat saiya juga (kaltim) banjir muluw :D

munoe said...

Agak sama mas, tp di Bojonegoro yg paling besar thn kemarin, klo thn2 biasa paling hanya daerah aliran sungai bengawan solo saja.